Dalam dunia Industri, penggunaan alat ukur yang akurat sangat penting untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi. Terdapat berbagai macam jenis alat ukur dalam industri yang memiliki fungsi berbeda. Dengan bertambahnya usia alat ukur, semakin lama digunakan maka alat akan mengalami penurunan tingkat akurasinya sehingga dibutuhkanlah proses Kalibrasi dan Verifikasi pada alat ukur tersebut.
Kalibrasi sendiri diperlukan untuk memeriksa seberapa besar penyimpangan yang terjadi pada alat ukur jika dibandingkan dengan standar internasional. Sementara Verifikasi dilakukan diantara selang Kalibrasi untuk memeriksa bahwa alat yang telah dikalibrasi tersebut masih memenuhi persyaratan teknis, salah satu cara dalam Verifikasi alat ukur yaitu dilaksanakan dengan cara Cek Antara dengan menggunakan diagram kendali.
Pendahuluan: Pengertian alat ukur Industri
Alat ukur dalam dunia industri adalah instrumen atau perangkat yang digunakan untuk mengukur dan memonitor parameter tertentu dalam proses produksi. Alat ini memiliki peran krusial dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi di berbagai sektor industri, seperti manufaktur, otomotif, farmasi, dan elektronik. Alat ukur digunakan untuk mengukur berbagai macam parameter, seperti suhu, tekanan, kelembaban, kecepatan, arus listrik, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan alat ukur yang akurat serta presisi, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan meminimalkan kesalahan dalam proses produksi.
Selain itu, alat ukur juga digunakan dalam dunia industri untuk mengendalikan dan mengoptimalkan proses produksi. Dengan menggunakan alat ukur yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah atau potensi masalah dalam produksi dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Misalnya, dengan menggunakan alat ukur tekanan, perusahaan dapat memastikan tekanan dalam sistem produksi berada dalam kisaran yang aman dan optimal. Kalibrasi dan Cek Antara juga merupakan bagian penting dari proses pengukuran, yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Dalam dunia industri yang kompetitif, penggunaan alat ukur yang baik dan terpercaya dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam hal efisiensi, kualitas, dan keandalan produk.
Jenis Alat ukur dalam Dunia industri
Alat ukur ( measuring tool ) adalah sebuah alat yang tujuan penggunaannya untuk membantu dalam mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai maupun kondisi dari sebuah komponen yang di ukur.
Dalam dunia industri, penggunaan jenis alat ukur yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil akurat dan dapat dipercaya. Setiap jenis alat ukur memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Alat ukur mekanik digunakan dalam industri yang membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi. Sementara alat ukur elektronik banyak digunakan dalam industri yang membutuhkan pengukuran presisi dan akurat. Sedangkan alat ukur optik sangat penting dalan industri yang membutuhkan tingkat kecermatan tinggi. Terutama dalam observasi dan pengamatan. Berikut ini adalah jenis-jenis alat ukur yang biasa digunakan dalam dunia industri:
a. Alat ukur mekanik
Alat ukur mekanik adalah salah satu jenis alat ukur yang digunakan dalam dunia industri. Alat ini menggunakan prinsip mekanika untuk mengukur berbagai macam parameter, seperti panjang, sudut, tekanan, kecepatan, dll. Contohnya adalah Caliper, dan Mikrometer. Penggunaan alat ukur mekanik sangat penting dalam industri, karena dapat memberikan hasil akurat yang dapat diandalkan.
b. Alat ukur Elektronik
Alat ukur elektronik merupakan jenis alat ukur yang menggunakan komponen elektronik untuk melakukan pengukuran. Alat ini memiliki ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan alat ukur mekanik, sehingga sering digunakan dalam industri yang membutuhkan hasil pengukuran presisi. Contoh alat ukur elektronik antara lain Ultrasonic Thickness Gauge, Digital Stopwatch, Ph Meter, Multimeter, Oscilloscope, dan lain sebagainya.
c. Alat ukur optik
Alat ukur optik adalah jenis alat ukur yang menggunakan cahaya sebagai prinsip dasarnya. Prinsip kerja alat ukur optik didasarkan pada pemantulan, pembiasan, dan pergeseran cahaya. Beberapa contoh alat ukur yang menggunakan cahaya sebagai prinsip dasarnya adalah Lux Meter, Refractometer, Teodolit, dll.
Kalibrasi dan Cek Antara pada alat ukur Industri
Suatu alat ukur akan mengalami drift atau pergeseran hasil pengukuran dalam selang waktu tertentu dikarenakan penggunaan dan kondisi lingkungan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap akurasi dari hasil pengukuran.
Dalam suatu industri atau perusahaan yang memproduksi serta menghasilkan barang tentunya mereka mempunyai spesifikasi atau toleransi batas atas dan batas bawah, dimana jika batas tersebut terlampau maka barang tersebut dikatakan reject atatu tidak masuk standar, dan kesemuanya itu berawal dari pengukuran. Kita bisa bayangkan jika alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut tidak benar, maka dampaknya produk yang kita hasilkan juga tidak bagus. Maka dari itu diperlukanlah sebuah proses atau tindakan yang dinamakan Kalibrasi dan Cek Antara.
a. Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pengukuran dengan satuan ukuran yang tidak terputus ketertelusuran metrologi. Salah satu tujuan dalam kalibrasi adalah untuk memastikan bahwa alat ukur industri dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan.
b. Verifikasi
Verifikasi adalah cara yang dilakukan diantara selang Kalibrasi untuk memeriksa bahwa alat yang telah dikalibrasi tersebut masih memenuhi persyaratan teknis, salah satu cara dalam Verifikasi alat ukur yaitu dilaksanakan dengan cara Cek Antara dengan menggunakan diagram kendali. Tujuan dari verifikasi adalah untuk memastikan bahwa alat ukur industri yang digunakan memberikan hasil pengukuran yang masih konsisten. Verifikasi alat ukur tidak bisa menggantikan sebagai kalibrasi, dikarenakan kalibrasi dan verifikasi adalah hal yang berbeda.
c. Jadwal Kalibrasi dan Cek Antara
Jadwal Kalibrasi dan cek antara perlu dilakukan secara berkala sesuai dengan acuan interval kalibrasi dan kebutuhan. Biasanya, jadwal cek antara ditentukan oleh pabrik atau produsen alat ukur berdasarkan rekomendasi dari laboratorium kalibrasi terakreditasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi jadwal cek antara antara lain frekuensi penggunaan alat ukur, lingkungan operasional, kerusakan fisik, dan perubahan tidak wajar pada alat ukur. Cek Antara dilaksanakan dalam rentang interval kalibrasi, pada umumnya alat ukur industri perlu dicek antara setiap 6 hingga 12 bulan, namun dapat berbeda tergantung pada jenis alat ukur dan persyaratan spesifik industri yang menggunakan alat tersebut. Jadwal cek antara juga harus tunduk pada peraturan dan standar yang berlaku dalam industri tersebut. Dalam menjalankan jadwal cek antara, perlu dilakukan dokumentasi dan pencatatan hasil cek antara untuk memastikan kesesuaian alat ukur dengan standar.
Kesimpulan
Penggunaan alat ukur yang akurat dalam industri sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi. Alat ukur dalam industri digunakan untuk mengukur berbagai parameter yang berhubungan dengan produksi, seperti suhu, tekanan, kelembaban, dan lain sebagainya. Namun, dengan seiringnya berjalan waktu, tingkat akurasi alat ukur dapat mengalami penurunan kinerja alat sehingga perlu dilakukan kalibrasi dan verifikasi untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat.
Laboratorium Kalibrasi PT Padmalab Global Indonesia dengan nomor akreditasi LK-379 IDN secara konsisten telah menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2017. Dengan mengikuti pelatihan Verifikasi Alat dan juga mengkalibrasikan alat ukur secara teratur ke laboratorium kalibrasi seperti PT Padmalab Global Indonesia, maka Industri dapat memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat.