Alasan Lab Tidak Terakreditasi (Tips Akreditasi Lab)

 

Laboratorium yang terakreditasi memberikan jaminan bahwa hasil uji yang dihasilkan dapat diandalkan dan akurat. Proses akreditasi melibatkan serangkaian evaluasi dan pengujian untuk memastikan bahwa laboratorium memenuhi standar kualitas tertentu. Bagi laboratorium yang ingin mendapatkan akreditasi, ada beberapa tips dan langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memastikan bahwa proses tersebut berjalan dengan sukses.

 

Ada beberapa tips agar laboratorium dapat lebih mudah terakreditasi:

 

Sampel tidak standar

Sampel disini yang dimaksud adalah sampel untuk penjaminan mutu internal dan eksternal, pada persyaratan akreditasi, laboratorium dituntut untuk dapat melakukan pengujian berulang dengan nilai yang konsisten, jika sampel tidak standar otomatis hasil penjaminan mutu akan diragukan oleh asesor.

 

Kalibrasi setelah verifikasi

Kalibrasi adalah aktivitas awal untuk menjamin strandardisasi alat, lantas jika alat yang digunakan baru dikalibrasi setelah diambil data, asesor akan menanyakan terkait kesesuaian SOP yang ada. Belum lagi ternyata setelah dikalibrasi ada temuan ketidaksesuaian alat, pasti hasil pengujian dengan alat tersebut dipertanyakan.

 

Salah metode statistika

Metode statistika sangat penting untuk menjadi pendukung bukti aktivitas-aktivitas yang dilakukan di lab, ada berbagai jenis metode statistika yang bisa digunakan laboratorium, mulai dari metode statistika untuk 2 sampel, 3 sampel, 6 sampel, dll. Hal ini menjadikan metode statistika yang kita ambil harus sesuai dengan kebutuhan.

 

Illegal switch personel

Maksudnya mengganti jobdesk atau menukar, memasukan, mengeluarkan, personel tanpa SOP yang sesuai. Aktivitas ini sangat berbahaya karena pada taraf pimpinan menengah pergantian personel juga harus atas sepengetahuan KAN untuk menjamin kesesuaian kandidat pengganti.

 

Salah KBLI /Legalitas

Pada laboratorium swasta KBLI menjadi syarat mutlak sebuah lab terakreditasi, hal ini juga berarti jika lab tidak dapat memenuhi KBLI nya yang sesuai (KBLI laboratorium pengujian / KBLI laboratorium kalibrasi) maka lab akan kesulitan mendapat status akreditasi.

 

Salah kebijakan uji banding

Ada tiga skema umum terkait bagaimana uji banding dilakukan, yaitu uji profisiensi, uji banding mandiri, dan uji antar personel. Kesemua metode ini disusun mengikuti skala prioritas, namun pada beberapa case lab bisa melakukan uji banding dengan alternatif lain.

 

Tidak menutup temuan asesor

Ini mungkin masalah yang sederhana dan mudah dipahami, tidak menutup temuan asesor artinya tidak memperbaiki kesalahan yang ada, dan lab tidak mungkin berharap kebaikan asesor untuk memaklumi kesalahan yang sudah distatemenkan oleh asesor pada saat visit

 

Tidak melakukan implementasi

Ini bisa terjadi pada lab baru yang terburu-buru melakukan akreditasi, sehingga lab sampai tidak sempat melakukan pengujian / kalibrasi rutin (baru selesai menstandardisasi alat dan kebijakan). Namun juga bisa terjadi pada lab yang sudah terakreditasi, biasanya faktor dari aktivitas ini adalah kebijakan manajemen yang tidak efektif dimana hal ini membuat aktivitas ini menjadi tidak termonitor dengan baik.

 

ingin konsultasi gratis seputar lab dengan kami hubungi wa.me/6285174354946